Mahdan Ingin Illegal Drilling Selamanya Ditutup

oleh -23 Dilihat

#Kades Bantah Terima Uang Setoran

Jambioke.com- Maraknya aktifitas illegal drilling di kawasan hutan senami yang ada di kabupaten batanghari yang melingkupi beberapa desa diantaranya desa Jebak, Jangga Baru dan Bulian Baru, hingga berbuntut mendapat tindak tegas dari aparat kepolisian.

Beberapa waktu lalu, Polda Jambi melakukan razia besar-besaran terhadap aktifitas meresahkan tersebut. Saat ini, aktifitas illegal drilling tersebut tampak sudah tidak beraktifitas lagi.

Salah satu anggota DPRD Batanghari dari dapil Batanghari Muaro Jambi Muhamad Mahdan ketika diminta tanggapannya terkait Illegal Drilling ini sangat berharap aktifitas tersebut ditutup selamanya. “Harapan saya demikian, karena aktifitas itu sangat meresahkan, beberapa waktu lalu kan ada kejadian kebakaran disana,” ujarnya.

Politisi asal desa Kembang Sri ini juga mengaku mengapresiasi tindakan cepat dari pihak kepolisian. ” Untung polisi bertindak tegas, kalau tidak kita khawatirkan akan ada korban lainnya, belum lagi kerusakan jalan yang begitu parah akibat lalu lintas mereka mengangkut minyak, selain itu kawasan hutan senami, juga rusak,” katanya.

Sementara itu terkait sisi lain dilematisnya aktifitas tersebut dimana ratusan warga dari berbagai desa seperti Jebak, Jangga Baru, Bulian Baru hingga Terentang Baru yang mengandalkan hidup sehari hari dari aktifitas tersebut, Mahdan berharap warga tidak menggantungkan hidup disana saja.” Kerja yang halal dan baik kan masih banyak, warga juga bisa berkebun dan sebagainya, yang penting jangan melakukan aktifitas itu lagi,” pungkasnya.

Sementara itu terkait dugaan adanya setoran ratusan juta rupiah perbulannya dari para pelaku illegal drilling kepada pihak aparat desa setempat, Mahdan berharap itu tidak benar. Karena itu sama saja membolehkan warganya melalukan tindak kriminal.

“Saya harap itu tidak benar, dan kelau memang demikian adanya, saya selaku dewan Provinsi Jambi berharap aparat kepolisian jag menyelidiki hal ini,” tutupnya.

Sementara salah satu kepala Desa yakni Kades Jangga Baru yang dikonfirmasi terkait adanya setoran dari pelaku Illegal drilling membantah tegas hal tersebut.

“Kalau memang ada silahkan buktikan, kapan saya menerimanya, tanggal berapa dan jam berapa. Jika sebanyak itu uang yang saya terima sudah kaya saya, jangan kan sebanyak itu, serupiah pun tidak ada saya menerimanya,”tegasnya.

“Saya juga terima info kalau beberapa pihak termasuk kepolisian menuduh saya dan beberapa kades lainnya seperti itu, tapi sekali lagi saya tegaskan tidak ada, kalau memang ada buktikan dan tangkap saya,” kelitnya. ” Kalau boleh jujur, saya berharap akltifitas itu selamanya ditutup saja, jalan kami ini hancur lebur dibuatnya,” kesalnya.

(Heri Raden)

No More Posts Available.

No more pages to load.