Jambioke.com- Istri tercinta Bupati Batang Hari, Zulva Fadhil merupakan sosok wanita yang aktif berbagai kegiatan, terutama dalam mendampingi sang suami memimpin Kabupaten Batang Hari ini.
Dirinya juga dikenal sosok yang ramah, sehingga Zulva Fadhil mampu berbaur dengan siapapun.
Kegigihan Zulva Fadhil untuk membangun Batang Hari dalam membantu sang suami memang cukup berperan dalam berbagai kegiatan.
Salah satunya, Zulva Fadhil mulai dari menghadirkan pojok baca di sekolah-sekolah, menggelar lomba membaca dongeng, hingga mendorong hadirnya taman bacaan masyarakat di berbagai kecamatan.
Program-program ini tidak hanya menyasar anak-anak, tetapi juga orang tua agar ikut terlibat menanamkan budaya membaca di lingkungan keluarga.
Di setiap kesempatan, Zulva kerap terlihat duduk bersama anak-anak, membacakan cerita dengan penuh ekspresi, lalu mengajak mereka mendiskusikan isi bacaan. Kehangatan interaksi itu membuat buku seakan menjadi teman yang menyenangkan, bukan beban pelajaran.
Tak hanya itu, Zulva juga mendorong kolaborasi dengan para guru, pegiat literasi, hingga komunitas lokal untuk mengadakan pelatihan menulis kreatif, diskusi buku, dan festival literasi. Semua ini bertujuan membangun ekosistem literasi yang hidup di Kabupaten Batang Hari.
Zulva percaya, jika masyarakat Batang Hari tumbuh dengan budaya membaca, maka generasi mendatang akan memiliki bekal pengetahuan dan karakter kuat untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
Di tengah derasnya arus teknologi digital yang sering kali membuat anak-anak lebih akrab dengan gawai (Handphone ) daripada buku, sosok Zulva Fadhil hadir dengan semangat berbeda. Sebagai Bunda Literasi Kabupaten Batang Hari, ia berupaya membangkitkan kembali kecintaan membaca, baik di kalangan anak-anak maupun masyarakat umum.
Bagi Zulva, literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, melainkan pintu menuju masa depan yang lebih baik. Ia percaya bahwa masyarakat yang gemar membaca akan memiliki wawasan luas, berpikir kritis, dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
“Minat baca harus ditumbuhkan sejak dini. Anak-anak kita perlu dikenalkan dengan buku sebagai sahabat, bukan sekadar pelengkap. Dari sinilah mereka belajar imajinasi, kreativitas, dan nilai-nilai kehidupan,” ujarnya dalam sebuah kegiatan literasi di Batang beberapa waktu lalu.






